BIMTEK BUMDesa " NYAWIJI ABADI "

  • Dec 29, 2022
  • Suharto
  • POTENSI DESA

BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDesa) " NYAWIJI ABADI " 

Badaan usaha yang di miliki Pemerintah Desa Jamus, setelah melakukan reorganisasi kepengurusan yang baru

melaksanakan Bimbingan teknik  atau bimtek untuk Peningkatan kapasitas kepengurusanya 

mengambil tema PENGGALIAN POTENSI DAN PENGELOLAAN UNIT USAHA.

Hadir sebagai nara sumber Bpk, Sunarno S.T ( PD.Kec. Mranggen )

 

Materi Pembahasan :
Jenis Usaha Bumdes :
• Pengolahan Hasil Pertanian. ...
• Pengolahan Hasil Bumi. ...
• Pengolahan Sampah. ...
• Membentuk Kelompok Industri Pengolahan Buah Maupun Sayur. ...
• Membentuk Kelompok Peternak Desa. ...
• Mengelola Lingkungan
Unit Usaha BUMDes
1. Bidang Layanan ( Service )
BUMDes digunakan untuk melayani kebutuhan warga? Kenapa tidak. Dalam
hal ini BUMDes bertindak sebagai penyedia layanan publik bagi masyarakat.
Dengan kata lain BUMDes memberikan layanan kepada masyarakat dalam
hal sosial, meskipun dengan keuntungan yang tidak terlalu besar.
Contoh Unit Usaha BUMDes yang bisa lakukan dalam hal ini adalah layanan
air minum desa. Baik untuk pengelolaan air bersih maupun pengelolaan air
minum dan berbagai layanan social lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
BUMDesa adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 Ayat (6)
TUJUAN BUMDES:
1. Meningkatkan perekonomian Desa;
2. Mengoptimalkan aset Desa;
3. Meningkatkan usaha masyarakat;
4. Mengembangkan rencana kerja;
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar;
6. Membuka lapangan kerja;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi Desa;
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.Oleh : Sunarna (PD Kec. Mranggen)


2. Bidang Keuangan ( Finance )
Unit Usaha BUMDes selanjutnya yang bisa dilakukan adalah Unit Keuangan.
Dalam hal ini BUMDes menjalankan usaha simpan pinjam untuk memenuhi
kebutuhan keuangan masyarakat desa dengan bunga pinjaman usaha yang
lebih rendah ataupun tanpa bunga. Yang mana sering didapatkan
masyarakat desa dari para rentenir desa atau bank-bank konvensional pada
umunya.
Contoh Nyata Ide Usaha BUMDes dibidang keuangan yakni : Bank Desa
atau Koperasi serta Lembaga Keuangan Desa yang memberikan pinjaman
usaha kepada Masyarakat Desa dengan bunga rendah bahkan tanpa bunga.
Menarik kan, selain bisa menyelesaikan keuangan masyarakat, Desa juga
diuntungkan dengan bunga yang didapatkan dari unit usaha ini.


3. Bidang Penyewaan ( Rent )
BUMDes menjalankan usaha Bidang Penyewaan dengan tujuan untuk
melayani kebutuhan masyarakat setempat dan sekaligus untuk memperoleh
pendapatan desa. Kegiatan usaha di bidang Ini sudah lama berjalan di
banyak sekali desa, terutama desa-desa yang berada di Pulau Jawa.
Contoh Ide Usaha BUMDes bidang Penyewaan yakni : Penyewaan
Peralatan Pertanian, Penyewaan Peralatan Peternakan, Perkakas Pesta,
Gedung, Rumah, Tanah, Dan Lain Sebagainya.


4. Bidang Perantara ( Brokering )
BUMDes bisa juga menjadi “lembaga perantara” yang menghubungkan
antara hasil dari produktivitas Masyarakat Desa dengan pasar luas.
Atau bisa juga BUMDes menjual jasa pelayanan kepada Masyarakat
Desaataupun unit-unit usaha dari masyarakat Desa.
Contoh Ide Usaha BUMDes dibidang Brokering adalah seperti : Jasa
pembayaran listrik, PAM, Telp, Jasa Pembayaraan Pajak Kendaraan
Bermotor dan lain sebagainya. BUMDes bisa juga mendirikan pasar desa
untuk memasarkan atau memperkenalkan produk-produk unggulan yang
dihasilkan oleh masyarakat Desa.


5. Bidang Perdagangan ( Trade )
BUMDes dapat menjalankan bisnis perdagangan dengan menjual hasil
produksi Masyarakat Desa atau barang-barang tertentu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Desa. Atau pun bisa juga memasarkan produk
tersebut pada pasar dengan sekala pasar yang lebih luas.Oleh : Sunarna (PD Kec. Mranggen)
Contoh Ide Usaha BUMDes dibidang Perdagangan antara lain : Sentra Hasil
Bumi Desa, Sentra Kerajinan Desa, Sentra Makanan Olahan Desa, dan lain
sebagainya.


6. Induk Usaha ( Holding )
BUMDes sebagai ”usaha bersama”, atau sebagai Induk Usaha dari unit-unit
usaha yang ada di desa. Yang mana tiap-tiap unit berdiri sendiri, namun
diatur dan ditata kelolanya berinduk pada BUMDes agar dapat bertumbuh
dan berkembang bersama.


BEB
Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, break event point atau BEP adalah istilah yang tentu sudah tak
asing lagi. BEP adalah seringkali jadi tolak ukur seseorang untuk berinvestasi maupun memulai
bisnis. Di Tanah Air,
BEP seringkali disebut dengan titik impas. Istilah populer lainnya dari BEP adalah balik modal,
meskipun dalam akuntansi, balik modal sebenarnya diartikan dengan istilah return of
investment. Dikutip dari Bankrate,
BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk
menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap
maupun biaya variabel.
BEP dianggap sebagai titik ketika pendapatan sudah sama persis dengan perkiraan total biaya,
di mana kerugian perusahaan berakhir dan perusahaan tinggal mengumpulkan keuntungan.
Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya Sederhananya, BEP adalah ketika semua biaya yang
dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.
Cara menghitung BEP Cara menghitung BEP atau cara mencari BEP harus dihitung dari empat
komponen yang meliputi:
Biaya tetap (fix cost) yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah
produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya
penyusutan, bunga bank, dan sebagainya.
Biaya variabel (variabel cost) biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume
produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya.
Pendapatan (revenue) total dari uang yang diterima dari hasil penjualan.
Laba (profit) adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya
variabel.Oleh : Sunarna (PD Kec. Mranggen)
Dalam perhitungan akuntansi BEP adalah digunakan untuk menemukan persamaan di mana
biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam
satu periode.
Rumus BEP sendiri bisa menggunakan dua metode, yakni BEP unit dan BEP nominal (rupiah).
Rumus BEP (unit) = total biaya tetap / (harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit
produk).
Rumus BEP (rupiah) = total biaya tetap / (1 – biaya variabel setiap unit produk / harga jual per
unit)
Berikut beberapa manfaat dari BEP:
Perusahaan bisa menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai keuntungan
Dengan BEP adalah perusahaan bisa melakukan efisiensi.
Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi Penyesuaian jumlah penjualan
dan harga barang produksi agar tidak merugi
Dengan BEP adalah perusahaan bisa mendapatkan informasi untuk proses pengambilan
keputusan.